Produksi Buku
Produksi adalah proses menghasilkan
suatu produk.
Penerbit adalah orang atau
perusahaan yang menerbitkan buku, majalah, dan lain sebagainya.
Di sebuah penerbit bagian produksi
adalah bagian yang bertugas memproduksi isikah menjadi buku.Isikahyang diterima
harus sudah selesai disunting di bagian penyuntingan, yaitu isikah yang siap
untuk diproses lebih lanjut dan diperbanyak menjadi buku. Bagian produksi
inilah yang berhubungan dengan perancang buku, toko kertas, dan percetakan atau
perusahaan pengganda lalin (misalnya, kios fotokopi).
1. Proses Produksi
a. Merancang
Keseluruhan Buku
Bagian yang merancang
keseluruhan buku adalah bagian perancang. Tugasnya yaitu merancang bagian
pendauluan, isi, dan penutup. Yang harus ditentukan antara lain ukuran buku,
jenis kertas, jenis dan ukuran huruf, rancangan sampul, halaman judul, serta
tata letak isi, gambar, dan tabel.
Hal-hal yang harus
diperhatikan dalam perancangan buku adalah sebagai berikut :
·
Ukuran Buku
·
Jenis Kertas
·
Jenis dan Ukuran Huruf
·
Tata letak
b. Penyusunan
Huruf Sampai CRC (Camera Ready Copy)
Pengetikan atau
penyusunan huruf dilakukan sekaligus dengan mengatur penempatan gambar atau
ilustrasi di tempat-tempat yang tepat. Jadi hasil yang didapatkan sudah dalam
bentuk CRC. CRC (Camera Ready Copy)
adalah lembaran naskah yang sudah tertata rapi dalam bentuk halaman-halaman,
sesuai dengan rancangan yang sudah disetujui bagian penyuntingan, dan siap
dikirim ke sub bagian fotoreproduksi. Foto reproduksi adalah pembuatan film.
c. Pembuatan
Film dan Plat Cetak
Bila naskah sudah
disiapkan dalambentuk CRC, maka tahap selanjutnya adalah membuat film. Proses
ini dilakukan di subbagian fotoreproduksi.
Satu CRC biasanya
terdiri atas satu halaman, dan setiap lembar CRC harus dibuat filmnya.
Pemotretan dilakukan halaman per halaman, sekalian mengecek jika ada halaman
yang hilang. Kemudian, halaman-halaman film itu ditata menjadi sebuah film
besar yang memuat beberapa halaman sekaligus karena percetakan tidak mencetak
halaman satu per satu, melainkan 4, 8, 16, atau 32 halaman sekaligus bergantung
pada besarnya mesin cetak yang dimiliki. Tentu saja, agar nomor halamannya
berurutan, ada cara untuk menata halaman-halaman film ini menjadi sehelai film
yang besar.
d. Pencetakan,
Penjilidan, dan Perapian
Semua pelat cetak untuk
sebuah buku dibawa ke percetakan dan dipasang bergiliran satu persatu pada
mesin cetak. Setiap pelat cetak digunakan oleh mesin cetak untuk mencetak
kertas kosong menjadi kertas bercetak dengan jumlah yang dikehendaki. Lembaran
kertas yang sudah dicetak bolak-balik itu selanjutnya dilipat-lipat sampai
setiap muka terdiri atas satu halaman. Kertas yang sudah terlipat-lipat itu
disebut kuras (signature atau kateren). Jadi sebuah kuras dapat tersiri atas 4,
8, 16, atau 32 halaman sesuai dengan montage film.
Proses pelipatan dapat
dilakukan dengan tangan atau dengan mesin lipat. Setiap hasil pelipatan ini
kemudian disusun berurutan menurut nomor halamannya sampai tersusunlah satu
buku tersusunlah satu buku lengkap, mulai dari halaman judul sampai halaman
terakhir.
Selanjutnya semua kuras
yang membentuk satu buku itu dijilid atau disatukan menjadi satu kesatuan.
Penjilidan dapat dilakukan dengan cara jahit benang, jahit kawat, atau lem
tergantung pada tebal tipisnya buku. Buku yang tipis cukup dijilid dengan jahit
benang. Buku yang agak tebal, sekitar 200-an halaman, dijilid dengan lem. Jenis
jilid yang paling kuat untuk buku tebal adalah kombinasi antara jahit benang
dan lem.
Setelah semua kuras
disatukan menjadi buku, proses selanjutnya adalah melekatkan sampul buku.
Sampul dilekatkan dengan lem yang kuat daya lekatnya agar tidak mudah lepas.
Hal ini terutama penting pada buku yang dijilid dengan lem tanpa jahit.
Proses yang terakhir, setelah buku
lengkap bersampul adalah perapian, yaitu pemotongan sedikit sisi-sisi buku
(atas, bawah, dan kanan) sehingga buku tampak rapi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar