Kamis, 10 Januari 2013

Produksi Buku



Produksi Buku
Produksi adalah proses menghasilkan suatu produk.
Penerbit adalah orang atau perusahaan yang menerbitkan buku, majalah, dan lain sebagainya.
Di sebuah penerbit bagian produksi adalah bagian yang bertugas memproduksi isikah menjadi buku.Isikahyang diterima harus sudah selesai disunting di bagian penyuntingan, yaitu isikah yang siap untuk diproses lebih lanjut dan diperbanyak menjadi buku. Bagian produksi inilah yang berhubungan dengan perancang buku, toko kertas, dan percetakan atau perusahaan pengganda lalin (misalnya, kios fotokopi).
1.      Proses Produksi
a.       Merancang Keseluruhan Buku
Bagian yang merancang keseluruhan buku adalah bagian perancang. Tugasnya yaitu merancang bagian pendauluan, isi, dan penutup. Yang harus ditentukan antara lain ukuran buku, jenis kertas, jenis dan ukuran huruf, rancangan sampul, halaman judul, serta tata letak isi, gambar, dan tabel.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam perancangan buku adalah sebagai berikut :
·         Ukuran Buku
·         Jenis Kertas
·         Jenis dan Ukuran Huruf
·         Tata letak
b.      Penyusunan Huruf Sampai CRC (Camera Ready Copy)
Pengetikan atau penyusunan huruf dilakukan sekaligus dengan mengatur penempatan gambar atau ilustrasi di tempat-tempat yang tepat. Jadi hasil yang didapatkan sudah dalam bentuk CRC. CRC (Camera Ready Copy) adalah lembaran naskah yang sudah tertata rapi dalam bentuk halaman-halaman, sesuai dengan rancangan yang sudah disetujui bagian penyuntingan, dan siap dikirim ke sub bagian fotoreproduksi. Foto reproduksi adalah pembuatan film.
c.       Pembuatan Film dan Plat Cetak
Bila naskah sudah disiapkan dalambentuk CRC, maka tahap selanjutnya adalah membuat film. Proses ini dilakukan di subbagian fotoreproduksi.
Satu CRC biasanya terdiri atas satu halaman, dan setiap lembar CRC harus dibuat filmnya. Pemotretan dilakukan halaman per halaman, sekalian mengecek jika ada halaman yang hilang. Kemudian, halaman-halaman film itu ditata menjadi sebuah film besar yang memuat beberapa halaman sekaligus karena percetakan tidak mencetak halaman satu per satu, melainkan 4, 8, 16, atau 32 halaman sekaligus bergantung pada besarnya mesin cetak yang dimiliki. Tentu saja, agar nomor halamannya berurutan, ada cara untuk menata halaman-halaman film ini menjadi sehelai film yang besar.
d.      Pencetakan, Penjilidan, dan Perapian
Semua pelat cetak untuk sebuah buku dibawa ke percetakan dan dipasang bergiliran satu persatu pada mesin cetak. Setiap pelat cetak digunakan oleh mesin cetak untuk mencetak kertas kosong menjadi kertas bercetak dengan jumlah yang dikehendaki. Lembaran kertas yang sudah dicetak bolak-balik itu selanjutnya dilipat-lipat sampai setiap muka terdiri atas satu halaman. Kertas yang sudah terlipat-lipat itu disebut kuras (signature atau kateren). Jadi sebuah kuras dapat tersiri atas 4, 8, 16, atau 32 halaman sesuai dengan montage film.
Proses pelipatan dapat dilakukan dengan tangan atau dengan mesin lipat. Setiap hasil pelipatan ini kemudian disusun berurutan menurut nomor halamannya sampai tersusunlah satu buku tersusunlah satu buku lengkap, mulai dari halaman judul sampai halaman terakhir.
Selanjutnya semua kuras yang membentuk satu buku itu dijilid atau disatukan menjadi satu kesatuan. Penjilidan dapat dilakukan dengan cara jahit benang, jahit kawat, atau lem tergantung pada tebal tipisnya buku. Buku yang tipis cukup dijilid dengan jahit benang. Buku yang agak tebal, sekitar 200-an halaman, dijilid dengan lem. Jenis jilid yang paling kuat untuk buku tebal adalah kombinasi antara jahit benang dan lem.
Setelah semua kuras disatukan menjadi buku, proses selanjutnya adalah melekatkan sampul buku. Sampul dilekatkan dengan lem yang kuat daya lekatnya agar tidak mudah lepas. Hal ini terutama penting pada buku yang dijilid dengan lem tanpa jahit.
Proses yang terakhir, setelah buku lengkap bersampul adalah perapian, yaitu pemotongan sedikit sisi-sisi buku (atas, bawah, dan kanan) sehingga buku tampak rapi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar