HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERNYATAAN
NOTA DINAS
HALAMAN PENGESAHAN
HALAMAN MOTTO
HALAMAN PERSEMBAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR
GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan dan
Manfaat
1.3.1 Tujuan
1.3.2 Manfaat
1.4 Waktu dan
Tempat PKL
1.5 Metode dan
Teknik Pengumpulan Data
1.4 Sistematika
Penulisan
BAB II
LANDASAN TEORI
Misalnya:
2.1 Pengertian Promosi
2.2 Strategi Promosi
2.3 Media Promosi
2.4 Sasaran Promosi
2.5 Efektivitas Promosi
2.6 .....
BAB III
GAMBARAN UMUM
3.1 Sejarah Singkat
3.2 Personalia (SDM)
3.3 Sarana dan Prasarana
3.4 Tugas Pokok dan Fungsi
3.4.1 Tugas Pokok
3.4.2 Fungsi Perpustakaan
3.4.2.1 Peranan Perpustakaan dalam KBM
3.4.2.2 Peranan Perpustakaan dalam PMB
1. ......
2. ......
3. ......
a. ......
b. ......
c. ......
1)
2)
a)
b)
(i)
(ii)
BAB IV
HASIL DAN
PEMBAHASAN
4.1 Kebijakan Promosi
4.2 Strategi Promosi
4.3 Media Promosi
4.4 Kendala-Kendala Promosi
4.5 Cara mengatasi Kendala yang Dihadapi dalam Promosi
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
5.2 Saran-Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
HALAMAN
PERNYATAAN
Dengan
ini saya menyatakan bahwa laporan PKL dengan judul ”Preservasi dan Konservasi
Manuskrip” ini adalah benar-benar karya saya sendiri, bukan penjiplakan, baik
secara keseluruhan maupun sebagian. Karya ini juga belum pernah saya ajukan
sebagai salah satu persyaratan akedemik yang ditempuh di perguruan tinggi mana
pun.
Atas
pernyataan ini, saya siap menanggung risiko/sanksi yang dijatuhkan apabila
kemudian ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan dalam karya saya ini, atau
ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Yogyakarta, ....... ..............
Yang
menyatakan,
ttd
Nama
terang
NIM
TATA TULIS
KARYA ILMIAH
Pernyataan yang
dikemukakan di dalam karya ilmiah harus dipertanggungjawabkan berdasarkan
konvensi ilmiah. Bedakan pernyataan sendiri (atas dasar data, fakta, dsb.)
dengan pernyataan yang dikutip dari orang lain.
Terdapat tiga
alasan penyebutan sumber itu:
1. apabila pernyataan orang lain (yang
dikutip) ternyata salah, tanggung jawabnya pada pemilik pernyataan;
2. pernyataan yang dikutip dapat dibuktikan,
bukan atas rekaan penulis;
3. sebagai etika untuk menghargai jerih payah
orang lain (hak cipta orang lain).
Cara Menulis Kutipan
1. Kutipan langsung (pendek), kurang dari 3 baris
Mengutip persis seperti aslinya. Misalnya:
undang-undang, anggaran dasar, dsb. Kutipan langsung harus menggunakan tanda
kutip [”].
Contoh:
Septiyantono
(2002:154) menyatakan, “Pelayanan prima sangat bergantung pada kemauan dan
kemampuan (skill) staf perpustakaan”. ß petik dulu baru
titik. Meskipun demikian, Lasa Hs,
(2004:25) berpendapat lain, yaitu mengatakan bahwa pelayanan prima tidak
terletak pada skill seseorang, tetapi terletak pada sistem yang
digunakan. [Pendapat Lasa Hs itu dikutip
secara tidak langsung]
Pelayanan prima
harus didukung dengan fasilitas yang baik. Namun, “Pelayanan prima sangat
bergantung pada kemauan dan kemampuan (skill) staf perpustakaan”
(Septiyantono, 1999:154).
2. Kutipan
langsung (panjang),
lebih dari 3 baris
a. sumber informasi: pengarang, tahun terbit,
dan halaman
b.
kutipan dimulai sejajar dengan
paragraf
c.
diketik dengan jarak 1 spasi
d.
jika terdapat paragraf dalam
kutipan, garis baru ditulis mulai dengan lima ketukan (satu tab).
Contoh:
Inti
dari belajar dan membaca adalah mengambil hal yang penting untuk selalu
diingat. Berkenaan dengan kemampuan mengingat, Soedarso (2001:74) menyatakan
sebagai berikut.
“Daya
ingatan kita umumnya hanya mampu mengingat 50% dari apa yang kita baca satu jam
berselang dan dalam dua hari berikutnya tinggal 30% saja. Teknik-teknik membaca
seperti dalam prabaca, SQ3R, dan teknik-teknik yang lain dimaksudkan untuk
mengingatkan daya ingat terhadap apa yang dibaca.” ß titik dulu
baru petik
Sementara itu Rosidi (2005:123)
menyatakan kemampuan mengingat hanya 30% dalam kurun satu jam. Hal itu telah
dibuktikan pada ......
3. Kutipan
tidak langsung
Kutipan yang dikemukakan dengan bahasa
penulis sendiri. Kutipan seperti itu lazim disebut dengan parafrase.
Pada hakikatnya seorang penulis harus mampu menyatakan pendapat
orang lain dalam bahasanya sendiri agar mencerminkan kepribadiannya. Kutipan
langsung ditulis tanpa tanda kutip dan terpadu dengan tubuh karya tulis.
Contoh:
Sidik dkk. (2002:35) tidak menduga bahwa
kondisi umum perpustakaan madrasah aliyah di Daerah Istimewa Yogyakarta sangat
tidak representatif sebagai sumber belajar.
Secara umum, perpustakaan madrasah aliyah di Daerah Istimewa
Yogyakarta kondisinya tidak layak dijadikan sebagai sumber belajar (Sidik,
2002:35).
Apabila nama
pengarang dicantumkan di dalam teks, ikutilah nama pengarang dengan tahun
terbit dalam kurung.
Misalnya:
Dalam kaitannya
dengan minat baca, Masruri (2003:23) menyatakan bahwa …….
Apabila nama
pengarang tidak dinyatakan di dalam teks, cantumkan nama akhir pengarang dan
tahun terbit, serta tanda koma di antaranya, diikuti penunjuk halaman.
Misalnya:
Pembinaan minat
baca terkait dengan beberapa hal (lihat Riyadi, 2000:77—83), di antara, yang
paling mendasar adalah (1) ……., (2) …………., dan (3) ………..
Penunjuk halaman
pengutipan mengikuti tahun terbit, didahului titik dua, tanpa
menggunakan singkatan hlm., hal., p., atau pp.
Misalnya:
Dinyatakan oleh
Qolyubi (2005:5) bahwa ………………
Qolyubi (2005:5)
menyatakan “Tingkat keberhasilan …….”
Dalam kurung
dapat juga diberi penjelasan ringkas yang bertalian dengan acuan.
Misalnya:
Pernyataan itu setelah
diujikan dilapangan (pendapat senada dapat lihat Boorn, 1999:98—101) mengandung
beberapa kelemahan, antara lain, ialah ..........
Untuk acuan dua
pengarang, cantumkanlah nama akhir kedua pengarangan itu; lebih dua pengarang,
gunakanlah singkatan dkk.
Misalnya:
Ujung tombak perpustakaan
terletak pada pelayanan prima (Rosma dan Zein, 2004:45). Senada dengan hal itu,
dikemukakan (Zulaikha dkk, 2004:111) bahwa ………..
Dua acuan atau
lebih yang digunakan untuk menyatakan hal yang sama, cantumkanlah nama akhir
masing-masing pengarangan, diikuti tahun dan halaman, dan masing-masing acuan
dipisahkan dengan titik koma (;).
Misalnya:
Dalam kaitannya dengan menumbuhkembangkan kultur baca (Sidik,
2003:23; Lasa Hs., 1999:12; Zulaikha, 2005:34; Purwono, 2007:34) mendasarkan
pada hal yang sama, yaitu ………………………
Selain itu, Taufiq (2009:23) menyatakan .............
Apabila
diperlukan lebih dari acuan terhadap pengarang dan tahun terbit yang sama,
gunakanlah huruf a dan b pada akhir tahun penerbit sebagai
pembeda. Akan tetapi, dapat juga terjadi untuk tahun terbit berbeda dengan
pernyataan yang sama.
Misalnya:
§
Lain halnya dengan hal tersebut
di atas, Tampubolon (1999a:23) dan kemudian dipertegas kembalai pada sebuah
artikel (1999b:12), menyatakan bahwa ………………….
§
Senada dengan hal itu,
Tampubolon (1999:23) dan kemudian dipertegas kembalai pada sebuah artikel
(2001:12), menyebutkan bahwa ………………….
MENGUTIP
PENDAPAT SESEORANG YANG TERDAPAT PADA KARYA ORANG LAIN
Mengutip pendapat
seseorang yang terdapat pada karya orang lain dapat dilakukan jika sudah
terpaksa, yaitu sumber primernya tidak dapat ditemukan.
Misalnya:
Lasa Hs dalam Rosidi (2009:34) menyatakan bahwa “Membiarkan
anak-anak menggunakan bahasa tanpa bimbingan yang baik di sekolah akan
menimbulkan kekacauan pemakaian bahasa”.
Penyitiran dari
karya editor, penulisan menggunakan singkatan Ed. dibelakang nama akhir
editornya dalam tanda kurung siku.
Misalnya:
Dinyatakan oleh Qolyubi [Ed.] (2003:56) bahwa ……………..
Pengutipan secara langsung à gunakan tanda kutip [”]
§ Kutipan pendek (kurang dari dua baris)
§ Kutipan panjang (lebih dari tiga baris)
“Membiarkan anak-anak menggunakan bahasa tanpa bimbingan
yang baik di sekolah akan menimbulkan kekacauan pemakaian bahasa. Guru sangat
berperan mengarahkan setiap anak dalam
berbahasa” (Rosidi dalam Halim, 1976:34).
§ Pengutipan tidak langsung (parafrase) à tidak menggunakan tanda kutip [mengutip
dengan menggunakan bahasanya sendiri].
§ Pengutipan dari internet dapat dilakukan
hanya jika terpaksa.
§ Informasi dari internet tetap diperlukan,
tetapi sebaiknya ”hanya” dijadikan data.
CATATAN KAKI (footnote)
Dalam penyajian laporan penelitian (makalah, skripsi, dsb.) biasanya
diperlukan yang lazim disebut catatan kaki. Catatan
kaki itu digunakan untuk
1. untuk menunjang fakta, konsep, dan
gagasan, atau untuk memberikan informasi sumber data, dan lain-lain yang
relevan;
2. untuk memberikan penjelasan tambahan
tentang suatu masalah yang dikemukakan dalam teks atau untuk menjelaskan
definisi istilah secara lebih cermat.
Misalnya:
Jika perpustakaan merupakan representasi dan kelanjutan dari budaya baca
dan tulis, pembangunan perpustakaan harus mengiringi pembinaan dan pengembangan
budaya baca dan tulis. Akan sangat sia-sia dan absurd bila
penyelenggaraan perpustakaan tanpa didahului atau dibarengi dengan pembinaan
minat baca1.
Masyarakat membaca yang patut
dipahami adalah masyarakat yang tidak sekadar mampu membaca bahan bacaan2,
seperti ketika pendidikan belum tersebar luas, tetapi masyarakat mampu
mengetahui secara luas dan mendalam cipta, rasa, dan karsa sebagai buah
kebudayaan.
Di dalam kejawen
(aliran kebatinan) eling3 menjadi inti pokok ajaran yang
selalu ditekankan.
_______________
1Disampaikan oleh Taufik
Adnan Amal pada Pelatihan Pustakawan MI dan MTs, tanggal 2 Oktober 2008 di
Bandar Lampung. Hal yang diungkapkan itu,
kata Taufik, pernah dimuat dalam Harian Kompas 15 November 2000.
2Banyak
umat Islam di Indonesia yang hanya lancar dan rajin membaca Alquran, tetapi tidak
mengerti apa yang dibacanya. Akibatnya apa yang terkandung di dalam ajaran
Alquran tidak membekas dan tidak berdampak apa-apa dalam perilaku kehidupannya.
3Dalam ajaran kebatinan, kata eling tidak
hanya bermakna ‘ingat’, tetapi penyadaran akan hakikat hidup manusia sebagai
makhluk Tuhan. Mungkin hampir sama dalam konsep Islam sebagai zikir.
4Wawancara dengan ?(jabatan), di mana? kapan?
5diakses dari www:jipi.com.html. tanggal 7
Mei 2009, pukul 14:30:12
CONTOH DAFTAR
PUSTAKA
Adhim, Mohammad Fauzil. 2004. Membuat Anak Gila
Membaca. Bandung: Al-Bayan/Mizan.
Adhisupo, Mulyadi. 2007. “Karakter Cerpen Anak di
Koran”. Makalah dalam kegiatan Workshop Penulisan Sastra Anak, 29 November 2007
di LPM Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
Azhary, Hardiman El. 2007. “Pembelajaran di TK Lebih
Efektif dengan Cerita”. Dalam Kedaulatan Rakyat, 5 Desember 2007, hlm.
15.
Azhim, Syakir Abdul. 2002. Membimbing Anak
Terampil Berbahasa. Terjemahan Syihabbuddin. Jakarta: Gema Insani Press.
Djamaris, Edwar. 1993. “Nilai Budaya Sastra
Nusantara: Nilai Budaya dalam Kaba Magek Manandin”. Jakarta: Pusat Pembinaan
dan Pengembangan Bahasa.
Elia, Heman. 2000. “Moralitas Anak Berkembang dari
Waktu ke Waktu”. Diunduh dari http://www.geocities.com ~eunika-net/21/kembang/html,
pada tanggal 04/07/’08, pkl. 10:25:10
Hadits, Fawzia Aswin. 2003. “Psikologi
Perkembangan Anak Usia Sekolah Dasar”. Dalam Titis W.S. dkk. Teknik Menulis
Cerita Anak. Yogyakarta: Pink Book, hlm. 145—160.
Joel, Rosie W. 1999. “Translations Weaving World
Understanding: The Importance of Translation in International Children’s
Literature”. Dalam Jurnal Elektronik Childrens’s Literature in Education, Vol.
30, No. 1, hlm. 66—83. Diunduh dari http://www.homepagez.com/izaac/artikel19.html.,
tanggal 4 Mei 2010, pukul 15:13:34.
Santosa, Riyadi dkk. 2006. “Sastra Anak sebagai
Wahana Pengenalan dan Pengasuhan Ideologi: sebuah Kajian Wacana. Dalam Jurnal
Penelitian Humaniora, Edisi Khusus, Juni 2006, hlm. 64—83.
Sudono, Anggani. 2004. “Peranan Alat Permainan
Edukatif bagi Anak Usia Dini”. Dalam Buletin PADU: Jurnal ilmiah anak dini
usia, Edisi Khusus 2004, hlm. 170—173.
Sujud, Aswarni & Slamet Suyanto. 1998. DAP
Dan Paradigma Baru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Yogyakarta: IKIP
Yogyakarta.
Yakub, Rohizani. 2007. “Teknik Bercerita dalam
Perkembangan Emosi Kanak-Kanak Prasekolah”. Diunduh pada tanggal 27 November 2007, pukul 14:23:57, dari http://www.geocities.com/seminarpra07/
kertaspenuh/teknik_bercerita_emosi.pdf.
DARI INTERNET
REFERENSI DATA
http://www.homepagez.com/izaac/artikel19.html. “Mengenal Anak-Anak Balita/ Kanak-Kanak/Indria (Umur 4--5 Tahun)”. Diunduh
pada tanggal 27 November 2007, pukul 13:55:17.
http://www.pikiran-rakyat.co/cetak/0705/24/. “Hikmah Utama”. Diunduh pada tanggal 21 November
2007, pukul 14:12:23.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar